Kami membentuk lingkaran pada jam istirahat pertama. Zahra
memainkan gitar nya dengan lembut. Gue dan Inge bernyanyi berusaha menyesuaikan
nada suara kami dengan alunan melodi yang dipetik Zahra. Zahra berhenti memetik
gitarnya di tengah lagu.
“gue lupa lanjutannya. Udah lama gak main sih”
Dari situ aja gue udah tau kalau dia anak yang berbakat. Walaupun
nggak terlalu handal dalam bidang pelajaran, tapi dia jago dalam basket, dan
yang baru aja gue saksikan, main gitar. Setelah itu, inge minjem gitar nya
untuk memainkan lagu Romance de Amor yang ingin dipertunjukkan kepada Zahra. Dia
sendiri nggak terlalu menguasai nya, Tapi kan bisa di lihat juga kalau dia
punya kemampuan. Mau se payah apa pun nada yang bunyi dari senar2 itu, dia
masih lebih baik dari gue yang megang dawai nya aja nggak bisa -_-
Di hadapan gue, asti sedang sibuk dengan gambar randomnya
yang terlihat seperti karya seorang Psychedelic. Dia jago ngegambar, tapi
karakter gambar kita beda. Dia lebih ke manga, sedangkan gue lebih mengarah ke
realis.
Dan di sebelah asti, ada temen gue yang biasa dengan panggilan
hina nya sebagai orang Haiti. Hahahahah itu karena kulitnya. Jahat yak?haha. Eh Tapi ya itu istimewa nya dia. Dia orang nya
sabar, dan nggak masukin ke hati apa yang orang bilang soal dia. Namanya UJ (ini bukan nama samaran, tapi
panggilan nya emang UJ, kepanjangan dari Utari Jasmin:p) Orang nya asik. Sejauh
ini gue belum pernah ngeliat kemampuan musik dia, cuman kalau yang gue lihat
dari kemampuan dia shooting 3 point sih dia memang sang Haiti yang suka numbuk
daging hahah. tapi keistimewaan dia yang nyata di mata gue sih kemampuan nya
untuk membaur dengan siapa saja, dan bukan tipe orang yang gampang ngambek
gitu.
Daan, kemudian gue sadar kalau anggota kelas 9C, atau sebut
aja Calixto memiliki kemampuan masing-masing. Kita berwarna. Maksud gue, banyak
dari mereka yang udah tau bakat masing-masing. Yah dunia ini memang berwarna.
Asti dan Ina dengan kemampuan menggambar manga nya. Sampe-sampe
setiap jumat ada anak kecil dari ibtidaiyah yang ngedatengin kelas gue untuk mainta
gambar asti -_- wkwk. Salsa dengan kemampuan editing manipulasi photoshop dan gitar nya. Kemudian si Zahra Winnie the
pooh (abis entah kenapa wajah mereka memiliki kesamaan) D; jago basket dan
gitar, Fajri juga bisa main gitar. Si raka futsal, si Cina (yulika) bisa main
piano, dan temen2 gue lainnya yang pasti punya kemampuan masing2!
Gue sendiri merasa memiliki kemampuan dalam bidang
menggambar. Badminton sedikit, kalau basket nya cuman bisa dribbling hehehe. Mungkin
temen2 di kelas gue menganggap gue pinter, cuman yah, kalau boleh jujur, gue
belajar itu sekedar untuk ngejar nilai. Gue gaada rasa penasaran atas hal yang
pengen gue pelajari. Misalnya PKN, soal otonomi daerah dan lain lain, yhaa-_- gue
gak ada minat untuk jadi DPRD, bupati, dan lain lain-_- untuk PKn, gue
sebenernya cukup mengetahui bagaimana jadi warga Negara yang baik, kan pasti
bakal kepake tuh untuk keseharian gue :p tapi ya darisitu kan gue jadi tau
kalau PKn bukan bidang gue.
Gue akan memperdalam apa yang gue suka. Gue gak bisa memaksa
diri untuk penasaran sama hal yang nggak memberikan gue ketertarikan. Setiap orang
punya ketertarikan masing2.
"Imaginasi adalah
segalanya. Imaginasi adalah penarik masa depan. Imaginasi lebih penting
daripada pengetahuan."
Kalau yang pernah gue tahu dari sebuah acara talkshow di televise,
di Malaysia nggak ada yang nggak naik kelas. soalnya semua punya keahlian
masing2, dan sekolah menghargai itu. ow :/
Kalau yang gue tahu, di Indonesia kemampuan di luar akademi itu
kurang di hargai secara formal nya gitu. yah semua nya DIPAKSA untuk menguasai
pelajaran, baik yang mereka suka atau nggak. Misalnya, si A memenangkan
berbgaia Lomba membaca puisi. Tapi dalam pelajaran matematika nya dia payah,
yah, kena omel juga kan.
Kakak gue aja kaget begitu tau kalau kelas 3 SMP itu udah
mempelajari DAERAH OTONOMI. Katanya, dia baru ketemu materi itu pas kuliah.
BLAAAR! .O.
By the way… kok topik nya malah menjalar ke system pendidikan
di Indonesia ya :o mm, karena pengetahuan gue soal hal itu pun masih terbatas, daripada
gue di cap anak paling sotoy se-MP, maka mari kita tinggalkan saja topik itu
hehe.
Soal kemampuan, gali aja kemampuan yang dirasa dimiliki, tapi
untuk siapa aja yang sekarang ini masih pelajar kayak gue, imbangi waktu antara
hobi dan belajar. :p siapa tahu dari kegiatan belajar itu kita tau bahwa ada pelajaran akademi yang sebenernya menarik perhatian kita. tapi mungkin karena gurunya atau faktor lain, jadi otak kita terespon untuk gak tertarik. tuhkan makin sotoy bahasa gue hehehe
Maaf kalau ada kesalahan atau ketidaktepatan penggunaan kata.
Makasih atas perhatiannya, wassalam